Jika asam lambung tidak diatasi, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti:
Asam lambung yang berlebihan dapat mengiritasi dinding lambung, menyebabkan peradangan yang dikenal sebagai gastritis. Hal ini dapat menimbulkan nyeri perut, mual, dan muntah.
Asam lambung berlebih dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan luka (ulkus) pada dinding lambung atau usus. Tukak lambung sering menimbulkan rasa nyeri hebat dan dapat menyebabkan perdarahan internal.
Refluks asam yang berulang dapat merusak jaringan kerongkongan, yang akhirnya membentuk jaringan parut. Jaringan parut ini dapat mempersempit kerongkongan, membuat sulit menelan.
Asam lambung yang sering naik ke kerongkongan dapat menyebabkan GERD. Kondisi ini memunculkan gejala seperti mulas, regurgitasi, dan rasa terbakar di dada.
Pada kasus GERD yang kronis, lapisan kerongkongan dapat berubah menjadi lebih mirip jaringan usus. Kondisi ini disebut Barrett’s Esophagus, yang meningkatkan risiko kanker esofagus.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan dalam waktu yang lama, kerusakan akibat asam lambung dapat memicu perkembangan kanker lambung atau kerongkongan.